Lembah napu merupakan salah satu wilayah Taman Nasional Lore Lindu, yang mana saat ini masyarakat di wilayah lembah napu terdiri dari beberapa suku, yaitu suku Pekurehua (sebagai suku tertua), bugis, toraja dan beberapa suku yang baru masuk diwilayah lembah napu. Sebagai Suku tertua, Pekurehua memilki peran penting dalam pengetahuan pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan obat. Menurut Susiarti dkk (2009) masyarakat suku pekurehua yang berada di desa Wuasa dan Kadua telah memanfaatkan sekitar 104 jenis tumbuhan sebagai obat-obatan. UPT Sumber Daya Hayati Sulawesi telah Melakukan studi tumbuhan obat di desa Tamadue, yang mana saat ini mayoritas masyarakat desa tersebut dihuni oleh suku toraja. Mayarakat suku Toraja di desa Tamadue juga memanfaatkan beberapa jenis tanaman obat, seperti Hilolondo (Graptophyllum pictum (L) Griffith) sebagai pengobatan luka dalam, cara penggunaannya yaitu merebus daun dan meminum air hasil dari rebusan daun, Boa-Boa (Hyptis capitata Jacq) sebagai obat sakit perut, cara penggunaannya yaitu daun dan buah direbus secara bersamaan kemudian air dari rebusan daun dapat diminum dan Behoa (Ageratum sp) dimanfaatkan sebagai obat luka dan mag. Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan obat yang diketahui masyarakat suku toraja di desa Tamadue mereka dapatkan dari masyarakat suku pekurehua. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa suku pekurehua memiliki pengetahuan yang luar biasa tentang pemanfaatan tanaman obat.
Share this content: